DAK 2021 SD Negeri 81 Kelurahan Belalau 1, Aktifis Muda Rudi Hartono Angkat Bicara
Lubuk Linggau, globalaktual.com – Sekolah Dasar Negeri 81 kelurahan Belalau 1 kecamatan Utara 1 provinsi Sumatera Selatan, Pembangunan Rehabilitas dengan kerusakan minimal sedang beserta perabotannya dengan anggaran Rp 434.321.003,- menuai pertanyaan.
Sempat diwawancarai Rustiana Sihombing S.Pd. SD menjelaskan, bahwa siswanya berjumlah 100 orang, rehab gedung dilaksanakan dibagian kelas 1, 2 dan 3 yang mulai dikerjakan bulan Agustus 2021.
“Pembangunan yang dilaksanakan pihak rekanan, dengan hasil dari bangunan yang direhab serta pengadaan barang mebeler yang sekarang sudah mengalami kerenggangan (retak) di duga tidak nyaman dipakai serta plafon yang bergelombang, kami pihak sekolah hanya bisa diam, dan kami serahkan seluruh apapun hasil nya, ke Dinas pendidikan” Tutur kepala sekolah.
Menurutnya sempat surfe dari dinas pendidikan yang hadir, ibu Yuli dan tim, waktu itu, “untuk serah terima dari pengerjaan tersebut untuk saat sekarang ini kami belum tahu” ungkap Rustiana.(8/11/2021).
Terpisah Dinas pendidikan kota Lubuklinggau ditemui diruangannya Asrop adalah Kepala bagian perencanaan menjelaskan.
“Pengerjaan yang di laksanakan di Sekolah Dasar Negri 81 kelurahan Belalau 1 kecamatan Utara 1 itu belum kami terima, untuk 100 persennya” katanya Asrop
Lanjutnya. pihak Dinas Pendidikan akan bekerjasama dengan tim, terkait dengan laporan masyarakat, untuk melakukan surfe dari hasil rekanan, jika di temukan tidak sesuai dengan aturan dan RAB maka kami akan melayangkan surat untuk di perbaiki.
“Agar tidak meyalahkan prosudur yang mengakibatkan kerugian buat masyarakat yang menikmati hasil dari pengerjaan rekanan” tegasnya kepala bagian perencanaan.(4/11)
Rudi Hartono merupakan Control sosial dari Lembaga Swadaya Masyarakat Abdi lestari (ABRI) menjelaskan, sangat menyayangkan jika rehab sedang serta pengadaan mubeler yang dilaksanakan di SD Negeri 81 kelurahan Belalau 1 kecamatan Utara 1, Kota Lubuk Linggau.
“Ini patut diduga tidak sesuai dengan acuan RAB,” kata bung Rudi.
Selanjutnya pekerjaan yang menelan anggaran hampir setengah milyaran rupiah namun pekerjaan tidak sesuai harapan dan kurang berkualitas apa lagi pengadaan mubeler (Bangku dan kursi) sudah banyak yang goyang dan retak”
“Pemasangan daun pintu jendela banyak yang renggang, serta engselnya sudah ada yang mau lepas, kemudian pengecatan, dinding juga tidak sesuai, hal ini kami mengharapkan kepada pihak perencanaan untuk benar-benar turun kelapangan dan croscek,sebelum adanya penandatanganan I00 persen. Dan hal ini patut kita duga adanya kerugian negara. Sebelum adanya perbaikan sebagai mana mestinya pihak Diknas harus tegas supaya pasilitas belajar mengajar terasa nyaman” pungkasnya.
Ajay – globalaktual.com