6 Point Tuntutan BEM SI Pada Demo 11 April
Jakarta, globalaktual.com – Aksi Demo para mahasiswa dari berbagai universitas,dengan target mengepung Istana Negara Jakarta Pusat dimulai dari titik Patung Kuda akan dilaksanakan besok 11/04/2022. Jam 13.00.WIB.
Demo ini diklaim oleh para mahasiswa adalah sebagai tindak lanjut dari demo sebelumnya, namun kali ini juga, tidak hanya dari 50 lebih kampus akan berkumpul di depan Istana Negara, tetapi dari beberapa universitas di daerah masing-masing akan melakukan aksi demo yang sama.
Menurut informasi yang dihimpun oleh awak media Pengawal Kebijakan, dalam demo tersebut akan ada 1000 massa dari BEM Seluruh Indonesia yang disingkat BEM SI , ditambah BEM Nusantara yang jumlahnya belum diketahui serta dari berbagai elemen masyarakat, tak ketinggalan ada ada organisasi purnawirawan TNI akan back up turut serta dalam demo nanti (red-isu yang beredar)
Disamping itu rencana demonstrasi besok tersebut beredar tagar #turunkanjokowi yang digaungkan via media sosial. Tentu hal ini ditafsirkan ada dugaan misi para mahasiswa terbelah dua (red Pro-Kontra). Namun hal itu ditepis dengan tegas oleh Kaharudin Koordinator (BEM SI) melalui detiknews 10/4, bahwa tuntutan mengenai penurunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sama sekali tidak tertera dalam 6 tuntutan yang sudah digodok oleh BEM SI.
Ini 6 point tuntutan BEM SI – BEM Nusantara yang pernah disampaikan kepihak kepresidenan tanggal 28 Maret dan 8 April 2022
1. Jokowi bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 dan jabatan 3 periode
2. Menunda dan mengkaji ulang UU IKN
3. Menuntut Jokowi untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat dan permasalahan ketahanan pangan lainnya.
4. Menuntut Jokowi untuk mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
5.Menuntut Jokowi untuk menyelesaikan konflik agraria
6. Menuntut Jokowi-Ma’ruf untuk berkomitmen pada janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Dilain pihak BEM Nusantara lebih cenderung melakukan dialog dengan pemerintah, hal ini telah dilakukan pada tanggal 8/04 bersama Watimpres Wiranto, namun dengan tuntutan yang sama, 6 poin tersebut di atas.
Yang menjadi pertanyaan. Apakah bisa dijamin tidak akan ada slogan atau spanduk bertuliskan #turunkanjokoewi, pada saat demonstrasi besok?
Nah, selanjutnya apa tanggapan pemerintah tentang aksi demo besok?
Adapun tanggapan pemerintah terhadap aksi unjuk rasa besok, pihak Istana Negara Mahfud MD melalui kanal youtube mempersilahkan para mahasiswa melakukan demo, karena hal itu diatur dalam undang-undang.
Mahfud MD juga menyatakan usai menggelar rapat bersama dengan pejabat terkait dari Kementerian Dalam Negeri, BIN, Mabes Polir dan TNI, “Tak boleh ada kekerasan, tidak boleh membawa peluru tajam, jangan sampai terpancing provokasi yang ingin jatuh korban,” kata dia dalam keterangan resmi, Ahad, 10/04.
Sementara pihak kepolisian Metro Jakarta melalui Kabid Humasnya Kombes E. Zulpan menjelaskan kepada wartawan 10/04, pihaknya akan mengerahkan personel sebanding dengan jumlah demonstran yang akan turun ke jalan besok serta mengamankan demonstrasi secara humanis serta berjanji tidak akan menggunakan peluru tajam.
Dalam kaitan aksi demo besok, Andi ARO Ketua Umum Komnas Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP.K-P-K) saat dimintai tanggapannya soal unjuk rasa elemen mahasiswa dan masyarakat menyatakan,
“ Saya sangat mendukung aksi mahasiswa, untuk menyampaikan 6 tuntutan mereka dan hal itu sah-sah saja, karena apa yang ingin disampaikan tersebut merupakan akumulasi dari berbagai persoalan yang ril terjadi ditengah-tengah kehidupan berbangsa saat ini” ucap Andi
Lebih lanjut dia menyatakan “ Rekan-rekan mahasiswa tersebut mengharapkan adanya kehadiran negara dan para elit politik fokus dalam mensejahterakan masyarakat bukan hanya sekedar memikirkan kekuasaan, apalagi mulai pasang kuda-kuda untuk 2024”
“Namun satu hal yang ingin saya sampaikan, bahwa jika ada agenda para segelintir elit politik dan kelompok tertentu ingin #turunkanjokowi atau mendukung jokowi 3 priode, apakah sudah selesai persoalan bangsa ini?” Pungkas Andi (*)