Kampung Tahu Kota Pekalongan Di Resmikan
Kota Pekalongan, globalaktual.com – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menginisiasi untuk membentuk Pusat Kampung Tahu di Kelurahan Sokoduwet, Kecamatan Pekalongan Selatan. Hal itu sebagai upaya meningkatkan pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) produksi tahu karena dinilai memiliki potensi dan prospek yang cukup bagus.
Keberadaan Sentra Kampung Tahu Sokoduwet (Sodu) ini diresmikan oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, didampingi Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso (SBS), dengan ditandai penyerahan bantuan alat-alat memasak, Nomor Izin Berusaha (NIB) serta bahan baku kedelai senilai Rp 121 juta kepada perwakilan IKM Tahu Sodu, berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Jumat (3/3/2023).
Walikota Aaf, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa, dengan telah diresmikannya Kampung Tahu Sokoduwet bisa membuka potensi baru setelah sebelumnya Kota Pekalongan terkenal akan potensi batik, perikanan, wisata religi hingga Kampung Tempe di Kuripan Kertoharjo, kini ada pengembangan sentra IKM tahu Sokoduwet menjadi Kampung Tahu Sokoduwet.
“Alhamdulillah, sekarang ternyata ada wilayah produksi tahu di Kelurahan Sokoduwet, dimana di wilayah itu ada sekitar 40 masyarakat yang memproduksi tahu,” ucap Aaf.
Aaf menegaskan, Pemerintah Kota Pekalongan sangat mendukung dan mendorong adanya potensi IKM baru di Kota Pekalongan ini. Pihaknya berharap, ke depan kebutuhan tahu masyarakat Kota Pekalongan bisa disuplai produk dari pengrajin tahu asli Sokoduwet.
“IKM Tahu Sokoduwet baru menyuplai 53 persen kebutuhan konsumsi tahu masyarakat Kota Pekalongan. Setelah kita dorong, dan dampingi serta bantu keberlangsungan usaha berupa bantuan alat, bahan dan sebagainya, harapannya konsumsi tahu untuk masyarakat Kota Pekalongan bisa disupply full 100 persen dari sentra IKM tahu Sokoduwet ini,” tegasnya.
Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menerangkan, peresmian Kampung Tahu Sokoduwet ini merupakan komitmen Pemkot untuk pendampingan, pembinaan, dan pemberdayaan IKM tahu agar terus menggeliat. Sebetulnya secara administrasi, Dinperinaker sudah menerbitkan SK pada akhir Tahun 2022 lalu, dimana sebelumnya telah dilakukan pendataan, pendampingan pembentukan paguyuban, dan fasilitasi pendaftaran Nomor Izin Berusaha (NIB).
“Termasuk pelatihan diversifikasi produk dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) nya, maka kegiatan launching Kampung Tahu Sokoduwet ini sebagai bentuk komitmen kami melakukan pendampingan dan pendampingan terhadap IKM tahu ini,” imbuh pria yang akrab disapa SBS ini.
Sebab, disamping produk tahu sangat dibutuhkan oleh masyarakat, menurutnya dalam waktu 20 tahun terakhir mulai Tahun 2000-2022 lalu, jumlah pengrajin tahu terus menurun sehingga harus terus dipertahankan keberlangsungannya.
“Dari sekitar 50 saat ini menjadi 40 IKM tahu Sokoduwet. Padahal, kebutuhan konsumsi masyarakat akan tahu meningkat. Jika kami tidak melakukan upaya secara sistematis, maka kami khawatir pengetahuan dan keterampilan serta teknologi yang dimiliki para pengrajin tahu ini lama-lama bisa berkurang. Hal ini dikarenakan selain bisa menurunkan produktivitas ekonomi, dinilai bisa mengurangi kemampuan pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan,” bebernya.
Pihaknya menambahkan, dalam waktu dekat Landmark Kampung Tahu Sokoduwet juga akan dipasang agar keberadaannya semakin dikenal.
“Karena wilayah Sokoduwet ini berada di sisi exit Tol, harapannya dengan landmark atau gapura ini, identitas Sokoduwet sebagai sentra IKM tahu bisa lebih dikenal dan bisa memudahkan promosi keberadaan kampung tahu ini. Kami juga akan terus melakukan penguatan SDM, kelembagaan, pelatihan kemasan, dan sebagainya secara bertahap dengan melibatkan berbagai stakeholder baik kalangan OPD maupun perguruan tinggi serta instansi lainnya,” tandasnya. (h3n)