Komisi III DPRD Kabupaten Pangandaran Tinjau Lokasi Proyek TPT Ciliang

PANGANDARAN, globalaktual.com – Proyek Penahan Tanah (TPT) yang dikerjakan oleh salah satu perusahaan menjadi perhatian Komisi III DPRD Kabupaten Pangandaran karena memakan korban jiwa.

Pasca kejadian tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pangandaran, Oman Rohman, S.IP, dan Anggota Komisi III H. Idi Supriadi, S.Pd meninjau lokasi proyek TPT tepatnya Tempat Kejadian Perkara (TKP) dimana korban jiwa yang berjumlah tiga orang meninggal dunia di tempat.

Anggota Komisi III H. Idi Supriadi, S.Pd mengatakan karena ini sudah kejadian, kedepannya menyangkut masalah pengawasan intern, bagaimanapun juga ada tanggung jawabnya dari Dinas PU.

“Kemudian kan di sana ada bagian pengawasan, kemudian tadi saya bicara kepada penyedia jasa, tolong jadikan kejadian ini pembelajaran, melaksanakan kegiatan kita harus sesuai dengan perencanaan, Insya Allah tidak akan terjadi seperti ini,”  kata Idi kepada Inakor, Kamis, (21/09/2023).

Idi menjelaskan, dengan pemborong baru bertemu sekarang, kalau dengan dinas yang bersangkutan kemarin sudah bertemu.

“Yang berkenaan dengan tindaklanjut pekerjaan seperti ini, dimungkinkan dengan Pemerintah Daerah, Dinas, termasuk dengan pemborong, bahwa berkenaan kejadian kemaren,” paparnya

Pihak penyedia jasa ini sudah diselesaikan dengan pihak keluarga korban, intinya dari pihak keluarga korban sudah menyadarinya kejadian ini adalah musibah, itu menurut penjelasan mereka-mereka.

“Untuk masalah hukum kalau dari pihak keluarga tidak ada tuntutan hukum, maka bisa diselesaikan dengan kekeluargaan, intinya dengan pihak keluarga dan pihak Aparat Penegak Hukum (APH)  sudah berdamai yaitu diselsesaikan dengan kekeluargaan, malah tadi berkaitan dengan penegak hukum kepolisian, katanya sudah dibicarakan termasuk dengan pihak keluarga korban,” jelas Idi

Berkenaan dengan urusan pekerjaan, sebelum ada kesepakatan antara dua belah pihak Dinas dengan penyedia jasa maka untuk sementara diberhentikan dulu.

“Dan sekarang masih dalam tahap pembicaraan untuk mencari jalan keluar mengenai kelanjutkan pekerjaan itu, “ Ungkap Idi

Kemarin sudah rapat dengan dinas untuk  mengklarifikasi masalah kejadian ini,l dan tadi juga bertemu untuk mengklarifikasi dengan penyedia jasa hasilnya sinkron, sudah tidak ada permasalahan yang perlu dipertanyakan lagi.

“Jadi pelaksanaan ini berdasarkan dari pihak penyedia jasa, bukan tugas dari PU,” tutur Idi

Lebih lanjut Ketua Komisi III Oman Rohman, S.IP, H mengatakan, galian ini inisiatif pihak penyedia jasa, bukan atas perintah dari pihak dinas, itu penjelasan dari pihak penyedia jasa.

“Karena kemarin-kemarin semacam ada analisa sementara kabar bahwa antara pihak penyedia jasa dan pelaksana (mandor) semacam ada complain berkenaan dengan volume pekerjaan,” terangnya

Menganggap bahwa kontruksi tidak sesuai dengan perencanaan gambar yang akhirnya complain ke pihak penyedia jasa.

“Dari pihak penyedia jasa kompalin lagi ke pelaksana (mandor), bahwa pekerjaan ini tidak sesuai sehingga mandor punya inisiatif adanya galian tersebut supaya kuat, maka ditambahlah galian tersebut,” tutup Oman

Sementara itu pihak keluarga korban atas nama Parno (65) dan Suib (65) warga Ciliang Furqon Nurdin mengatakan, dari pihak keluarga sudah menyerahkan kepada dirinya untuk diperjuangkan.

“Masalah bantuan tersebut bukan hanya sekedar dari pemerintah, dari Bupati, atau dari pihak pengusaha saja, karena yang meninggal itu adalah tulang punggung keluarga, sekarang mereka meninggalkan istri dan anak-anaknya yang masih butuh biaya untuk kehidupan dan masa depan keluarganya,” tuturnya

Furqon berharap apa yang diinginkan dari pihak keluarga adalah bantuan berkelanjutan atau bantuan bukan sesaat.

“Mengharapkan anak-anak mereka mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai kemampuan anak-anak mereka, karena otomatis anak-anak tersebut sekarang menjadi penggati tulang punggung keluarganya.” Pungkasnya (Abdullah Haris – ADV)

admin

Situs Berita Teraktual

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *