Perpustakaan Daerah Pangandaran Bertransformasi Jadi Destinasi Edukasi dan Wisata Literasi Modern
Pangandaran, globalaktual.com – Perpustakaan Daerah Kabupaten Pangandaran kini mengalami transformasi signifikan. Tidak lagi hanya menjadi tempat membaca dan meminjam buku, perpustakaan ini dikembangkan menjadi pusat wisata edukasi modern yang menggabungkan literasi, teknologi, budaya, dan pariwisata dalam satu ruang.
Transformasi tersebut mencakup pembangunan berbagai fasilitas, seperti sudut literasi sains, dan home theater tiga dimensi (3D) yang menyajikan film edukatif tentang sejarah, budaya, dan kekayaan alam lokal. Langkah ini menjadikan perpustakaan sebagai ruang pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Pangandaran, H. Dodi Jubardi, menyampaikan bahwa pengembangan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran, komunitas literasi, serta dukungan dari mitra swasta.
“Kami ingin perpustakaan menjadi jendela dunia yang relevan dengan zaman. Tidak lagi dipandang sebagai tempat yang membosankan, tetapi justru sebagai ruang publik yang menyenangkan dan inspiratif,” ujar Dodi, diruang kerjanya.
Menurutnya, perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca, melainkan juga untuk mengalami langsung proses belajar yang kontekstual dan visual. Beberapa fasilitas seperti miniatur kabupaten akan dibangun, agar bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
Lokasi perpustakaan ini sangat strategis dan mudah diakses oleh masyarakat umum, termasuk rombongan pelajar dari luar daerah. Fasilitas ini juga dirancang untuk mendukung program pendidikan dan pariwisata daerah, sejalan dengan upaya Pemkab dalam memperkuat ekosistem literasi dan kebudayaan.
Home theater 3D di perpustakaan tersebut dirancang khusus untuk menayangkan film-film edukatif dengan pengalaman sinematik yang menarik. Selain itu, pengunjung dapat menjelajahi ruang pamer literasi yang menyajikan berbagai informasi dan materi interaktif, serta nantinya dapat menikmati miniatur wilayah Pangandaran yang dilengkapi dengan narasi budaya dan referensi destinasi wisata.
Dodi berharap, pendekatan ini akan menciptakan daya tarik tersendiri bagi generasi muda dan masyarakat luas, sekaligus memperkuat citra perpustakaan sebagai ikon literasi modern.
“Ini adalah bagian dari upaya menciptakan ruang edukatif yang inovatif dan menyenangkan, sekaligus memperkuat identitas daerah lewat literasi,” tambahnya.
Dengan akan hadirnya berbagai fasilitas baru tersebut, Perpustakaan Daerah Pangandaran diproyeksikan menjadi destinasi wisata edukasi yang unik dan representatif. Pemerintah daerah berharap, inisiatif ini mampu meningkatkan minat baca, memperluas wawasan masyarakat, serta memperkuat kebanggaan terhadap budaya lokal. (Hrs)