Desa Langkaplancar Siap Bentuk Koperasi Merah Putih, Gandeng BUMDes dan Dapatkan Dukungan Modal dari Pemerintah
Pangandaran, globalaktual.com – Pemerintah Desa Langkaplancar, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyatakan kesiapannya membentuk Koperasi Merah Putih sebagai bagian dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis desa.
Koperasi ini akan berjalan secara sinergis bersama BUMDes dan mendapat bantuan modal awal dari pemerintah pusat, tanpa mengandalkan dana desa sebagai sumber utama pendanaan.
Kepala Desa Langkaplancar, Syarif Haerul Anwar, menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan bentuk nyata transformasi ekonomi desa dari konsumtif menjadi produktif. Ia menyebutkan, Desa Langkaplancar mengharapkan adanya bantuan modal awal dari pemerintah pusat melalui skema pendanaan khusus koperasi rakyat.
“Kami sangat berharap bantuan modal koperasi ini murni berasal dari pemerintah pusat, bukan dari dana desa. Dana desa memiliki alokasi prioritas tersendiri, seperti infrastruktur dasar, layanan sosial, dan pemberdayaan masyarakat secara umum. Sementara koperasi membutuhkan sokongan yang bersifat khusus dan berkelanjutan,” ujar Syarif Haerul Anwar yang akrab dipanggil Herry, Rabu (30/04/2025).
Koperasi Merah Putih Langkaplancar dirancang menjalankan lima program utama, bekerja sama erat dengan BUMDes sebagai mitra operasional:
Unit Simpan Pinjam dan Permodalan Mikro Menyediakan pinjaman lunak bagi warga, khususnya petani, pelaku UMKM, dan pedagang kecil. BUMDes akan membantu dalam proses verifikasi dan pengawasan pemanfaatan dana.
Pertanian Terintegrasi Berbasis Koperasi Koperasi akan mengelola pengadaan benih, pupuk, alat pertanian, dan pemasaran hasil panen. BUMDes bertindak sebagai mitra distribusi ke pasar lokal.
Pengembangan Peternakan dan Perikanan Rakyat Bantuan modal digunakan untuk memulai program budidaya ikan lele dan ayam kampung, serta membangun sistem pengolahan pasca panen berbasis kelompok.
Pelatihan Kewirausahaan dan Literasi Keuangan Program peningkatan kapasitas anggota koperasi akan dilakukan bersama instansi pelatihan dan pendamping UMKM, dengan pelatihan.
Digitalisasi dan Transparansi Tata Kelola Koperasi akan membangun sistem berbasis aplikasi untuk pencatatan transaksi, pelaporan, dan pelacakan pembagian SHU secara digital yang juga terintegrasi dengan sistem BUMDes.
Syarif Haerul Anwar menambahkan bahwa kolaborasi ini sangat strategis karena memperkuat fondasi ekonomi desa yang sudah berjalan.
“Dengan adanya koperasi, ekosistem ekonomi desa jadi lebih lengkap. Kita bisa saling menopang, termasuk dalam hal pemasaran dan distribusi,” ujarnya.
Warga Langkaplancar juga menyambut baik rencana pembentukan koperasi ini. Banyak yang berharap koperasi menjadi solusi nyata atas persoalan akses modal dan pasar.
Kepala Desa juga menegaskan bahwa koperasi ini akan dikelola secara profesional, transparan, dan akuntabel, agar tidak menjadi beban keuangan desa. “Kami ingin koperasi ini mandiri secara keuangan sejak awal, tidak bergantung pada dana desa, dan benar-benar tumbuh menjadi kekuatan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Dengan dukungan pemerintah pusat, kerja sama dengan BUMDes, dan antusiasme warga, Desa Langkaplancar optimistis menjadi contoh keberhasilan pembangunan ekonomi rakyat yang berbasis gotong royong di era pemerintahan Presiden Prabowo. (Hrs)