Desa Sidomulyo Alokasikan Dana Desa Tahap Pertama 2025 untuk Program Ketahanan Pangan dan Pembangunan Infrastruktur
Pangandaran, globalaktual.com – Pemerintah Desa Sidomulyo, Kecamatan Pangandaran, kabupaten Pangandaran pada tahun anggaran 2025 mulai merealisasikan pemanfaatan Dana Desa tahap pertama. Sebanyak 20 persen dari total dana tahap pertama tersebut difokuskan untuk mendukung program ketahanan pangan, sebagaimana diamanatkan dalam regulasi pengelolaan Dana Desa.
Program ketahanan pangan ini menurut Kepada Desa Sidomulyo, Sugiono menjadi salah satu prioritas utama pemerintah desa dalam upaya memperkuat ketersediaan dan kemandirian pangan di tingkat lokal. Program ini dilaksanakan dalam dua tahap dan mengusung model kolaboratif dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemuda hingga pelaku usaha desa.
Untuk mendukung sektor pertanian, Pemerintah Desa Sidomulyo menggandeng Karang Taruna dalam rangka mengembangkan budidaya tanaman pangan yang adaptif terhadap kondisi lahan dan iklim desa. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk memperkuat ketersediaan pangan, tetapi juga memberdayakan pemuda desa agar lebih terlibat aktif dalam pembangunan sektor pertanian yang berkelanjutan.
“Pemuda harus menjadi motor penggerak di sektor pertanian, apalagi saat ini banyak peluang pertanian modern yang bisa dimanfaatkan. Melalui kerja sama ini, kami ingin menciptakan ekosistem pertanian yang produktif dan berdaya saing,” ujar Kepala Desa Sidomulyo saat ditemui di kantor desa, Selasa (6/5/2025).
Sementara itu, di sektor peternakan, pemerintah desa bekerja sama dengan kelompok peternakan lokal dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Fokus utamanya adalah pengembangan budidaya kambing yang dinilai memiliki potensi ekonomi dan pangan yang tinggi.
Melalui sinergi dengan BUMDes, kelompok peternak tidak hanya akan menerima bantuan bibit dan pakan, tetapi juga dukungan dalam hal pemasaran dan pengelolaan keuangan usaha peternakan.
“Kami ingin memastikan bahwa kegiatan peternakan tidak hanya berhenti pada proses beternak, tetapi juga mampu menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan bagi peternak. Itulah mengapa BUMDes dilibatkan dalam manajemen dan hilirisasi usaha ini,” tambah Kepala Desa.
Fokus Infrastruktur: Rabat Beton dan TPT
Selain ketahanan pangan, Dana Desa tahap pertama juga dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur fisik yang mendukung aktivitas warga. Proyek yang direncanakan meliputi pembangunan rabat beton untuk meningkatkan akses jalan antar dusun, serta Tembok Penahan Tanah (TPT) untuk mencegah longsor dan menjaga kestabilan lingkungan.
Pembangunan infrastruktur ini didasarkan pada hasil musyawarah desa yang memprioritaskan kebutuhan aksesibilitas dan keselamatan warga, khususnya di daerah rawan bencana dan jalan utama yang sering digunakan untuk distribusi hasil pertanian dan peternakan.
Proses perencanaan hingga pelaksanaan program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat, baik melalui musyawarah dusun maupun forum-forum desa. Pemerintah desa memastikan bahwa setiap program yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan.
“Kami ingin pembangunan ini dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Maka dari itu, keterlibatan warga dalam setiap tahap sangat penting agar hasilnya tepat sasaran dan berkelanjutan,” pungkas Kepala Desa.
Program ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur ini direncanakan mulai berjalan pada triwulan kedua tahun 2025 setelah tahap analisis dan persiapan teknis selesai dilaksanakan. (Hrs)