Jalan Masih Rusak, Desa Kalijati Prioritaskan Infrastruktur dan Ketahanan Pangan dalam APBDes 2025

Pangandaran, globalaktual.com – Pemerintah Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, menetapkan pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan sebagai prioritas utama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2025. Keputusan ini diambil sebagai upaya mengatasi persoalan dasar yang selama ini dihadapi masyarakat, terutama terkait aksesibilitas dan kebutuhan pangan.

Desa Kalijati yang berada di wilayah perbukitan dan merupakan salah satu desa terujung di Kabupaten Pangandaran, memiliki sejumlah tantangan dalam pembangunan, khususnya infrastruktur jalan.

Saat ini, kondisi jalan antar dusun sebagian besar masih berupa tanah yang hanya bisa dilalui kendaraan saat cuaca cerah, atau dikenal warga dengan istilah “jalan rel”.

Dalam APBDes 2025, sebanyak 40 persen dari total anggaran desa akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan di enam dusun, yakni Dusun Karang Pete, Karang Anyar, Sawangan, Sangkar Gebang, Sukadana, dan Kalijati. Proyek ini meliputi pembangunan jalan beton (rabat beton), serta pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di dua titik rawan longsor.

“Pembangunan jalan ini sangat mendesak. Sebagian besar jalan di desa kami masih berupa tanah dan sulit dilalui saat musim hujan. Dengan adanya rabat beton dan TPT, kami harap konektivitas antar dusun bisa lebih lancar,” ujar Kepala Desa Kalijati, Dodi Sriwanto, Rabu (7/5/2025).

Menurut Dodi, posisi geografis Desa Kalijati yang berada di ujung dan wilayah perbukitan membuatnya kerap luput dari perhatian. Ia berharap anggaran pembangunan desa bisa mendapatkan tambahan dari pemerintah daerah atau provinsi.

“Kami ini desa terujung. Lokasinya pun di dataran tinggi. Jadi sudah sepatutnya mendapatkan perhatian lebih. Bahkan, jalan desa yang dulu hanya dibicarakan secara lisan, kami ingin dorong agar bisa ditingkatkan menjadi jalan kabupaten,” tegasnya.

Selain infrastruktur, sekitar 20 persen dari APBDes 2025 akan dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Program ini akan dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan mencakup sektor pertanian, peternakan, serta distribusi pangan lokal. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menjaga ketersediaan bahan pangan di tingkat desa dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

“Kami ingin BUMDes aktif, bukan hanya sekadar ada. Dengan program ketahanan pangan ini, BUMDes bisa membantu petani sekaligus menjaga stabilitas pangan lokal,” tambah Dodi.

Dodi juga mengungkapkan bahwa saat ini Desa Kalijati belum memiliki mobil ambulans, padahal akses menuju fasilitas kesehatan terdekat cukup jauh dan memakan waktu. Ia berencana mengajukan permohonan bantuan ambulans kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kalau ada warga yang sakit parah atau melahirkan, itu harus dibawa jauh ke rumah sakit. Sementara kendaraan tidak selalu siap. Ambulans adalah kebutuhan yang sangat mendesak,” katanya.

Dengan fokus pembangunan yang jelas dalam APBDes 2025, Pemerintah Desa Kalijati berharap dapat mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Keterlibatan BUMDes dalam proyek-proyek strategis juga diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian lokal.

“Kami tidak hanya membangun fisik, tapi juga ekonomi dan sosial. Harapan kami, program ini dapat berjalan lancar dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat Kalijati,” pungkas Dodi.

admin

Situs Berita Teraktual

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *