Dalang Fitnah Terhadap Kang Dedi Mulyadi? Bupati Pangandaran Berang dan Siap Tempuh Jalur Hukum
Pangandaran, globalaktual.com – Kunjungan Gubernur Jawa Barat terpilih, Kang Dedi Mulyadi (KDM), ke Kabupaten Pangandaran pada Rabu (5/2/2025) menjadi sorotan publik setelah muncul pemberitaan yang dianggap sebagai fitnah tanpa dasar. Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, secara tegas menyatakan rasa malu dan kemarahannya atas informasi yang tersebar luas di media tanpa menyebutkan penulis yang bertanggung jawab.
Sehari sebelum acara utama, Dedi Mulyadi bersama rombongannya menikmati jamuan makan siang di Restoran The Joglo & Markopi Pangandaran bersama Bupati Jeje Wiradinata. Suasana hangat terlihat jelas ketika pejabat dan masyarakat setempat berbaur. Bahkan, seorang pedagang buah berkesempatan berbincang langsung dengan gubernur terpilih tersebut.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga mengadakan pertemuan strategis dengan para kepala daerah untuk membahas program kerja ke depan. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan pemerintah daerah guna memajukan kesejahteraan masyarakat Pangandaran.
Namun, momen positif tersebut tercoreng oleh pemberitaan yang dinilai memutarbalikkan fakta. Isu kontroversial terkait kawasan Tanjung Cemara menjadi sorotan, dengan dugaan bahwa sejumlah oknum berinisial M, J, dan S sengaja menggiring opini publik. Mereka disebut-sebut menciptakan polemik yang tidak perlu untuk mengundang perhatian masyarakat.
Salah satu camat bahkan dituding sebagai “garda terdepan” yang menuduh pengusaha lokal sebagai mafia tanah. Tuduhan tersebut dianggap tidak berdasar dan hanya memicu keresahan di masyarakat. Lebih lanjut, ada indikasi bahwa kelompok ini tidak terima dengan keputusan pemerintah daerah terkait pembongkaran bangunan yang tidak memiliki izin resmi.
Bupati Jeje Wiradinata menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap pihak yang menyebarkan fitnah tersebut. “Kami tidak akan tinggal diam menghadapi fitnah yang mencoreng nama baik pemerintah daerah. Klarifikasi dan langkah hukum akan kami tempuh bila diperlukan,” ujarnya dengan nada tegas.
Pemerintah Kabupaten Pangandaran telah berkomitmen untuk melakukan investigasi mendalam guna mengungkap siapa aktor di balik fitnah tersebut. Tindakan hukum kemungkinan besar akan diambil jika terbukti ada pihak yang sengaja menyebarkan informasi palsu dan memicu keresahan publik.
Jeje juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. “Jangan mudah percaya pada berita yang sumbernya tidak jelas. Kita harus menjaga ketenangan dan keharmonisan masyarakat,” tambahnya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya menjaga etika jurnalistik dan kredibilitas media dalam menyampaikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab kepada publik. (Hrs)