Pengukuhan Pengurus Pusat Paguyuban Kawulo Mataram Se-Nusantara

Sleman, globalaktual.com – Setelah lebih dari satu dekade berkiprah dalam masyarakat, Paguyuban Kawulo Mataram Se-Nusantara sebagai organisasi sosial kemasyarakatan berbasis budaya terus berkembang dan berusaha mengejawantahkan tujuan pendiriannya.

Bertempat di Omah Dahar Mbah Wanto, Berbah, Sleman, Paguyuban Kawulo Mataram Se-Nusantara mengadakan Perapatan Luhur untuk pengukuhan Pengurus Pusatnya pada Ahad Wage 9 Bakda Mulud 1955 Ja bertepatan dengan 14 November 2021.

Acara pengukuhan ini dihadiri para pendiri dan sesepuh paguyuban, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengurus dan anggota Paguyaban.

 

Sriyono, S.Ag, M Pd.I selaku Ketua Panitia mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini tidak hanya untuk pengukuhan pengurus pusat semata, namun menjadi ajang silatuhami bagi pengurus dan anggota dari berbagai daerah dan persiapan Rakernas Paguyuban yang akan digelar dalam beberapa waktu mendatang.

“Acara ini adalah salah satu dari perapatan luhur yang sangat penting karena memberikan legitimasi kepada pengurus pusat untuk bekerja dan bertindak menggerakan roda organisasi,” tambahnya.

Heru Sutrisno Notodimedjo, Ketua Umum terpilih dalam sambutan pengukuhanya mengungkapkan terima kasih kepada pada sesepuh dan anggota yang memberikan kepercayaan pada dirinya untuk memimpin Paguyuban Kawula Mataram hingga tahun 2026 mendatang.

Ia merasa terhormat laksana menjalankan amanah Sesuhunan Agung Hanyakrakusuma, yang menaruh perhatian begitu tinggi pada urusan kebudayaan di Bumi Mataram.

 

“Kebudayaan Mataram akan menjadi akar yang kuat, tameng yang tangguh, akan menjadi benteng yang kokoh, yang tidak mudah dijebol dan diobrak-abrik oleh kebudayaan sebrang yang bisa jadi bertentangan dengan nilai-nilai adi luhung kita, dan organisasi sosial
kemasyarakatan seperti Paguyuban Kawulo Mataram dapat menjadi motor penggeraknya,”ujarnya.

Terinspirasi oleh Ki Ageng Suryamentaram, dalam periode kepengurusannya Heru Sutrisno hendak mengadakan pendalaman nilai-nilai budaya Mataram untuk mengkaji dan mendalami ilmu-ilmu adi luhur, filsafat dan sastra Jawa.

 

Melalui kegiatan Ngaji Ha-Na-Ca-Ra-Ka diharapkan para anggota memiliki kesempatan belajar misalnya Sastra Gending karya Kanjeng Sesuhunan Agung agar keterlibatannya dalam paguyuban bisa lebih bermakna.

Lebih dari itu ia juga mengajak pada pengurus yang telah dikukuhkan untuk memikirkan penghidupan Paguyuban
agar menjadi organisasi yang mandiri, berkembang dan migunani.

Sebagai Ketua Umum yang baru, ia juga hendak menampilkan Paguyuban menjadi lebih luwes khususnya pada generasi muda sebagai generasi penerus.

“Kita harus mengupayakan sebanyak-banyaknya keterlibatan orang muda dalam paguyuban, karena merekalah yang akan mewarisi dan menjaga nilai-nilai paguyuban tetap ada dan mungkin dengan cara-cara yang baru, yang tidak terpikirkan oleh generasi pendahulu,”tegasnya.

Sementara Ki Wonoboyo, Dewan Penasehat Paguyuban dalam amanahnya memberikan wejangan pada Pengurus Pusat dan anggota yang hadir untuk selalu dan senantiasa hati-hati dan cermat dalam menjalankan program kegiatan dan ketika turut serta dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah, TNI/Polri, organisasi, ormas lain, agar tidak tergelincir dan terkesan menjadi alat politik.

Ki Wonoboyo juga berpesan agar keluarga besar Paguyuban Kawulo Mataram harus ikut dan berperan aktif serta peduli terhadap Bangsa dan Negara Republik Indonesia serta keutuhan NKRI (NKRI Harga Mati) dalam wujud Adat Istiadat dengan jiwa tepo seliro welas asih akhlaqul kharimah terhadap sesama umat (sak podho padhaning titah) dan menjaga kerukunan di dalam masyarakat. (Browibowo / Has)

admin

Situs Berita Teraktual

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *