Golkar Pangandaran Makin Kisruh

Pangandaran, globalaktual.com – Menjelang penetapan DCS (Daftar Calon Sementara) dari KPU, Partai Golkar Pangandaran menerbitkan surat usulan Penomoran Bacaleg Partai Golkar Pangandaran ke Provinsi Jawa Barat, hal tersebut disampaikan langsung oleh ketua DPD Partai Golkar Pangandaran yang didampingi oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Pangandaran Idad Rosyadi, SH. Di kantor Desa Cibenda Kecamatan Parigi, Minggu 6 Aguustus 2023.

Dari bocoran dokumen yang media terima, terlihat beberapa caleg yang masih duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari Partai Golkar tidak menduduki urutan teratas, atau tidak di Nomor 1, kami mencoba mengklarifikasi kepada beberapa orang tersebut terkait hal ini.

“Tentu saya kecewa, karena penyusunan ini sangat merugikan saya, saya berkarir di Golkar mulai dari menjadi Ketua PD, menang pileg 2019, dan hari ini sebagai Ketua Komisi 3 di DPRD Pangandaran. Selain itu juga saya selaku Ketua DPD SOKSI Kabupaten Pangandaran dan Kepala Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Golkar Pangandaran, masa saya dikasih nomor urut 3, sedangkan nomor urut 1 nya diduduki oleh orang yang belum sampai setahun bergabung dengan Parta Golkar,” ujar H. Oman Rohman saat diklarifikasi media melalui telpon selulernya, Senin (07/08/2023).

Dari daftar susunan penomoran Caleg Partai Golkar Pangadaran yang kami terima, terlihat Yusep Rahmanudin yang merupakan anggota Fraksi Golkar Pangandaran dari dapil V Cigugur Langkap Lancar juga tidak mendudukin nomor urut satu, begitu juga Wiwi Widaningsih Anggota Fraksi Golkar Pangandaran dari dapil III Pangandaran – Kalipucang hanya menduduki nomor urut dua.

Nana Yana Diana, ST, MT sebagai Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Pangandaran merasa kecewa dengan Ketua DPD Partai Golkar Pangandaran yang telah melakukan pembusukan terhadap anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari Fraksi Golkar, Wiwi Widaningsih.

“Pada waktu itu, betul Wiwi Widaningsih adalah anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari Fraksi Golkar yang PAW, tetapi ini dibusukkan dan diceritakan kepada semua orang, bahwa Wiwi Widyaningsih tidak akan dijadikan kembali, bahkan kalau jadi akan di PAW,”katanya.

Nana Yana Diana berharap harus ada efaluasi dan ada transfarasi dalan penyampaian penilaian dan transparansi penghormatan pada prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela.

Kekisruhan di internal Partai Golkar juga sepertinya terus terjadi, pasca penetapan usulan nomor urut caleg Partai Golkar Pangandaran, terjadi lagi keributan antara Tim Sukses Ade Ruminah dengan Idad Rosyadi di wilayah Desa Cibenda. Keributan itu dipicu dengan disobeknya Baliho Ade Ruminah dan kemudian diganti dengan Baliho Idad Risyadi yang di dalam Baliho tersebut Idad Risyadi berdampingan dengan Caleg DPR RI Yovianes Mahar.

“Saya sudah dua periode menjadi pejabat di Partai Golkar yang selama ini dengan segala kekuatan meteri dan tenaga yang tidak lagi pake hitung hitungan untuk membesarkan dan mengurus Partai Golkar dengan pokok-pokok pikiran dewan terus berjalan turun ke lapangan pake uang pribadi saking tidak mau kepercayaan masyarakat terhadap Golkar rusak ini tidak mudah, perjuangan ini ko sekarang di rusak oleh internal Golkar sendiri ada apa ini?,”  ujar Ade Ruminah saat dihubungi media melalui pesan Whats Up.

Dihubingi terpisah, Arif Firman M, yang menjabat selaku sekretaris DPD SOKSI Pangandaran menyatakan akan melakukan langkah-lagkah organisasi dalam memperjuangkan seluruh kader SOKSI yang nyaleg di Pangandaran untuk diberi nomor urut yang sesuai dengan PDLT masing-masing.

“Jika perlu kami akan lakukan gugatan ke Mahkamah Partai dan juga ke PTUN jika usulan nomor urut tersebut sama sekali tidak dikaji ulang oleh DPD Provinsi dan atau pusat sampai munculnya SK DCS dari KPU nanti,” ujarnya.

Terkait kemungkinan dikabulkan atau tidak rencana gugatan tersebut, Arif Oftimis bahwa Mahkamah Partai akan objektif melihat begitu banyak temuan yang dilakukan oleh TIM EVALUASI yang dibentuk Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat teradap permasalahan-permasalahan yang terjadi di Partai Golkar Pangandaran.

“Saya dapat bocoran dari salah satu TIM evaluasi, bahwa dari hasil wawancara dengan para PK dan para pengurus Partai Golkar Pangandaran terkait rekruitmen dan penetapan Bacaleg Partai Golkar Pangandaran tidak sesuai dengan juklak 11 – DPP/ Golkar/ 2018 Tentang Tata Cara Penyusunan Daftar Calon Anggota DPR-RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota,” ujar Arif kepada media.

Dihubingi terpisah melalui telepon seluler, Ketua DPD Partai Golkar Pangandaran Muhamad Taufiq yang akrab dipanggil Martin menyatakan, bahwa pihak telah melakukan semuanya sesua mekanisme juklak dan juknis DPP Partai Golkar, dengan Tim 9, karena ada sesuatu hal, jadi dilakukan dengan 6 orang.

“Cuman kebetulan yang hadir 6 orang, karena Ibu Ade Ruminah sedang tugas ke Bali, Terus ada yang ke Bandung dan yang satu meninggal, dasarnya PDLT, dengan kriteria yang sudah ditentukan nilainya oleh DPP, nggak ada itu istilah titipan,”kata Martin.  (Haris)

admin

Situs Berita Teraktual

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *