Benarkan Program BPNT Di Pangandaran Di Kuasai Oleh Oknum Kapitalis
Pangandaran, globalaktual.com – Program Nasional Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten berlambang ikan marlin ditengarai dijadikan objek ajang bisnis oknum yang memiliki korelasi kedekatan dengan para pejabat setempat. (Senin, 03-01-2022)
Pasalnya, program yang sejatinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Pangandaran ditengah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), kini terkesan dikesampingkan dan diduga lebih mengutamakan kepentingan kaum kapitalis.
Tak hanya itu, keluhan terkait penyaluran berbagai jenis kegiatan bantuan sosial yang dirasakan masih kurang maksimal, juga disampaikan akun bernama kang ucin di group Facebook warga Pangandaran, dirinya menuliskan,
“Mohon dengan hormat apabila di group ini. Ada wakil rakyat. Mohon untuk merapat ke instansi terkait tentang, verifikasi data bantuan tunai / PKH / BPNT , dan lain – lain. Karena diantaranya ada yang tidak tepat sasaran. Dan kartu bantuan / ATM diantaranya banyak yang disimpan di koordinator. Dan pinnya semua standar. (Nungampar mgampar nu nabeh nabeuh)” tulisnya,
Seiring gayung bersambut, salah satu pengamat kebijakan publik, Ardi Wibowo, juga turut mengomentari mengenai progam BPNT yang ada di Kabupaten Pangandaran.
Menurutnya, jika sumberdaya alam lokal dikelola dengan baik, salah satu komoditi kebutuhan pangan dalam Program BPNT seperti ikan diyakini dapat disuplai melalui pemberdayaan masyarakat Desa.
“Saya menyoroti disektor perikanan, karena jika potensi budidaya ikan air tawar di Pangandaran dapat dikelola dengan baik, kebutuhan ikan dalam Program BPNT kemungkinan dapat disuplai langsung oleh masyarakat. Tentunya dalam hal ini harus ada peran serta dari pihak dinas terkait sebagai fasilitator, ” ujarnya,
Selain dapat meningkatkan semangat serta gairah petani dalam melakukan kegiatan budidaya ikan air tawar, lebih lanjut dirinya mengatakan, bukankah tujuan Program BPNT yaitu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat ? dalam hal tersebut pihak dinas terkait harus dapat melihat potensi ditengah hiruk pikuk kegiatan masyarakat.
“Jangan sampai bahan kebutuhan pokok untuk program BPNT hanya dikelola atau dikuasai oleh oknum tertentu, itu sama juga mendukung kaum kapitalis berkembang. Seharusnya masyarakat dibina dan diberdayakan supaya dapat meningkatkan perekonomiannya. Misalnya, hasil budidaya ikan air tawar di wilayah Pangandaran di pasarkan ke dalam Program BPNT, ” tuturnya,
Dirinya menambahkan, menurutnya pihak dinas terkait harus jeli dalam melihat dan menggali potensi ditengah-tengan kegiatan masyarakat,
“Mayoritas warga masyarakat di Pangandaran kan mempunyai balong (kolam budidaya ikan air tawar), coba kalau dikelola dengan baik kemudian di pasarkan melalui program BPNT, pasti gairah masyarakat untuk budidaya ikan air tawar pasti meningkat, ” pungkasnya,
Sementara itu, Dayat, salah satu warga Desa Cinta Karya, Kecamatan Parigi, yang berkegiatan sebagai pembudidaya ikan air tawar mengaku, minim perhatian dari pihak dinas terkait. Padahal, mayoritas warga Desa Cinta Karya berkegiatan sebagi petani dan budidaya ikan air tawar.
“Mayoritas warga sini punya kolam budidaya ikan air tawar, tapi ya gitu-gitu saja belum diperhatikan pemerintah, padahal kuwalitas air disini sangat baik, dan sangat cocok untuk budidaya ikan. Karena kesulitan dalam pemasaran dan selalu dimainkan oleh tengkulak, akhirnya budidaya ikan air tawar di wilayah sini hanya dilakukan seadanya,” terangnya,
Dirinya sangat setuju, jika pihak dinas terkait berkenan membina masyarakat dalam hal budidaya ikan air tawar, apa lagi jika hasil panen nanti dapat dipasarkan melalui program BPNT.
“Kalau hasil panen dapat di pasarkan melalui program BPNT, semangat masyarakat untuk budidaya ikan air tawar pasti bergairah, dan saya yakin itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” Tandasnya. (Red)