Citra Pitriyami Berkeyakinan Hajat Laut Dapat Mewujudkan Pelestarian Budaya
Pangandaran, globalaktual.com – Hajat Laut merupakan wujud rasa sukur para nelayan atas rizki yang selama ini diperoleh dari hasil tangkapan ikan di laut. Namun sejalan dengan perjalanan waktu di Kabupaten Pangandaran kini tak hanya nelayan yang mengantungkan usahanya di laut karena baik langsung atua tidak masyarakat yang bermukim di sekitar pantai juga bisa turut merasakan limpahan rejeki dampak dari anugerah Tuhan dengan memberikan alam indah pantai yang telah menjadikan Pangandaran sebagai destinasi (tujuan) wisata baik domestik atau mancanegara.
Bermacam-macam usaha selain nelayan, masih banyak lagi usaha yang semuanya bersumber dari keberadaan laut, dan di Pangandaran laut (pantai) malah menjadi sektor usaha andalan dalam peningkatan roda ekonomi masyarakat.
Demikan disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari Fraksi PDI-P Citra Pitriyami, SH saat bincang-bincang di sela sela acara Hajat Laut Rukun Nelayan Bojongsalawe Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, Senin (07/08/2023).
Menurut Citra, hajat laut merupakan tradisi para nelayan dalam rangka mewujudkan rasa sukur atas limpahan rejeki yang mereka terima dan ini sudah dilakukan turun temurun entah sejak kapan.
Kegiatan hajat laut ini kata Citra, sudah menjadi sebuah adat/budaya dan tradisi ini akan jadi budaya selama kebiasaan (pemahaman, perilaku, dan kegiatan) tersebut terus dijalankan. Upaya dalam pelestarian budaya diantaranya harus melibatkan masyarakat sebagai pelaku dari tradisi itu sendiri sesuai dengan proporsinya dan sejalan dengan perjalanan waktu tradisi ini tentu dapat dikembangkan dengan kemasan serta sentuhan seni dan kreatifitas agar memiliki daya Tarik juga mempunyai nilai jual tentu dengan tidak meninggalkan pakem (ketentuan) yang sudah menjadi ciri khasnya.
“Kami berkeyakinan langkah-langkah ini dapat mencapai tujuan dengan apa yang dimaksudkan dalam selogan melestarikan budaya bangsa, “ucap Citra.
Pelestarian sebuah budaya, menurutnya, berawal dari sebuah tradisi dan tradisi itu sendiri merupakan kebiasaan yang ada di masyarakat yang sudah dilakukan secara turun temurun, baik itu berupa pemahaman, prilaku maupun tradisi. Dan di Pangandaran ada sebuah prilaku untuk menunjukan rasa syukur kepada Sang Pencipta Alam yang sudah memberikan berkah dalam kehidupan dengan adanya rezeki hasil laut, perilaku tersebut diwujudkan mereka namakan hajat laut yang rutin dilakukan sekali dalam setahun yakni setiap bulan Muharram.
“Kegiatan entah sejak kapan dimulainya karena sudah berjalan secara turun-temurun serta pemahaman terhadap hal itu pun masih ada di masyarakat sampai saat ini, “papar Citra.
Citra mengatakan, hampir di semua tempat daerah pesisir yang ada di kehidupan nelayannya mempunyai tradisi yang sama walaupun nama, pemahaman masalah, waktu dan bentuk kegiatannya berbeda-beda. Dan tentu ini merupakan khazanah kekayaan budaya masyarakat pesisir.
“Melalui hajat laut yang bertujuan menggali kembali tradisi yang sudah ada di masyarakat serta memperkenalkan tradisi leluhurnya kepada generasi dengan harapan tradisi tersebut tetap terjaga dan lestari serta merupakan momen yang baik untuk menjadi media silaturahmi antar warga masyarakat untuk tetap menumbuhkan kebersamaan, keakraban, kekompakan, kekeluargaan dan kegotong-royongaan (kaguyuban) yang menjadi manipestasi dari sebuah kearifan lokal,” pungkas Citra Pitriyami, SH. (A. Haris – ADV)