Pendidikan

Menumbuhkan Minat Baca Masyarakat Daya Ungkit Literasi

Pangandaran, globalaktual.com – Kegemaran membaca masyarakat Pangandaran Jawa Barat memang cenderung ada peningkatan, Indeks baca ini mencakup berbagai dimensi yaitu dimensi kecakapan, akses, alternative dan budaya.

Seperti dikatakan Anggota DPRD kabupaten Pangandaran Komisi IV, Sri Rahayu, jika dicermati pada hakikatnya membaca dapat memberikan pengetahuan, memperluas wawasan bahkan menstimulasi kreatifitas serta mengasah kemampuan fokus dan berpikir kritis.

“Membaca dapat merangsang lahirnya inovasi-inovasi baru untuk berkreasi dan berprestasi. Kemajuan sebuah bangsa dapat diukur dari parameter tinggi atau rendah minat baca masyarakatnya,”katanya.

Meningkatkan minat baca tentunya bukan hanya tanggung jawab satu pihak, misalnya penerbit buku, namun jelas menjadi tanggung jawab semua pihak.

Dalam hal ini yang utama adalah pemerintah sebagai pemangku kepentingan meningkatkan kecerdasan bangsa sepatutnya bertindak sebagai pemandu gerakan menumbuhkan minta baca masyarakat, salah satunya dengan membangun perpustakaan ini,”ujar Sri.

Selanjutnya lembaga pendidikan disegala segmen usia termasuk perpustakaan, penerbit buku, serta orang tua serta keluarga menjadi komunitas dan support system yang mendukung peningkatan minat baca tersebut.

“Dengan demikian, membangkitkan minat baca juga perlu dilakukan secara proaktif dan mempertimbangkan aspek sarana dan prasarana ruang publik masyarakat yang mendukung tumbuhnya minat baca,’tegasnya.

Selain itu semua kalangan diantaranya adalah pemerintah, penerbit buku, para orang tua, lembaga-lembaga pendidikan, perpustakaan perlu aktif dan bekerjasama mengadakan kampanye gemar membaca.

“Masyarakat dari berbagai kalangan dan lapisan perlu diajak dan disadarkan bahwa membaca adalah bagian dari pendidikan. Pendidikan yang dimaksudkan adalah instrumen yang bisa dilakukan tidak hanya berada dalam ruang kelas,”tandasnya.

Selain itu, menurut Sri, kualitas pelayanan dan fasilitas perpustakaan daerah juga harus ditingkatkan. Menambah jumlah buku-buku baru, memperbaiki fasilitas perpusatakan, serta memperbaiki sistem peminjaman dan pengembalian buku kepada para anggota.

“Komunitas anak-anak muda bisa diajak melakukan pengabdian masyarakat dengan turun ke daerah daerah perkampungan berupaya mengajak ke perpustakaan untuk membaca, belajar dan mendampingi anak-anak kaum marjinal yang bermain ataupun yang kleleran tanpa pengawasan orang tua,”ungkapnya.

Membaca jurnal dan buku-buku, yang mampu menstimulir pertumbuhan budaya kritis dan meningkatkan kapasitas serta pengembangan pengetahuan dan keterampilan.

“Perpustakaan bisa menjadi tempat rujukan meningkatkan minat baca bagi dosen dan mahasiswa. Harapan melalui upaya-upaya tersebut niscaya makin meningkatkan minat baca yang tumbuh sebagai sarana untuk mengedukasi dan mentransformasi,”pungkasnya.

Ditambahkannya, dengan cara menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang menjadi keuntungan bagi semua pihak diharapkan minat baca masyarakat akan tumbuh, seiring dengan pertumbuhan kecerdasan, pengetahuan, hingga pada akhirnya mampu meningkatkan daya ungkit literasi.  (Haris)

admin

Situs Berita Teraktual

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *